Minggu, 30 Desember 2012
Aku Rindu Bunda
Kata mereka,, diriku selalu dimanjaa… kata mereka,, diriku selalu ditimang.. ohh Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada didalam hatiku……..
ku hentikan lagu yang selalu aku putar hampir disetiap hari itu, langsung ku pejamkan mata dan mencoba untuk mengingat dan membayangkan wajah seorang perempuan yang dulu telah melahirkan aku kedunia ini, namun bukan sosok wajah itu yang aku tangkap dari memori ingattan ku, melainkan air mata ku yang tiba – tiba mengalir dan terus membasahi pipiku. Saat itu juga aku langsung membuka mataku dan kembali menatap ruang hampa di kamarku, entah apa yang terlintas diotak ku hingga aku tak dapat membayangkan wajah perempuan yang dulu biasa aku panggil Bunda,hanya kebencian dan marah yang terus membayang dipikiranku, tak ada lagi kebahagiaan yang aku dapat melainkan hanya kekecewaan dan amarah yang semakin hari aku dapat.
Sejak Ayah meninggal, bundalah yang selalu membanting tulang bekerja siang dan malam hanya untuk dapat menyekolahkan aku dan adikku. Setiap hari bunda pergi pagi dan selalu pulang larut malam, tak pernah ada waktu yang bunda berikan untuk ku dan adikku. “Bunda apa seberat itu tanggung jawab yang bunda pikul sekarang ? hingga tak pernah lagi ada waktu yang bunda berikan untukku dan untuk Arya? Aku rindu akan kasih sayang bunda, arya rindu akan dekapan hangat bunda, kapan bunda akan kembali menjadi seperti dulu lagi ?”. kata – kata itu yang selalu aku tanyakan kepada hatiku tanpa aku tahu kapan semua pertanyaanku akan terjawab.
*******
Pagi itu saat aku ingin berangkat kesekolah aku melihat bunda sudah berpakaian rapi dengan goresan bedak dan lipstick yang menghiasi wajah bunda. “Bunda ,, Bunda mau pergi bekerja lagi ?” itu adalah pertanyaaan yang selalu aku tanyakan saat bunda akan berangkat kerja. “Ia salsa kalau bunda tidak bekerja bagaimana kita akan hidup ? bagaimana bunda akan membiayai uang sekolah kamu dan arya ?” dengan ucapan yang keras bunda langsung menjawab pertanyaanku “Tapi bunda , kenapa harus sepagi ini bunda berangkat bekerja ? kantor apa yang sudah buka sepagi ini ?” pertanyaan bertubi – tubi seperti itu yang selalu aku katakan kepada bunda, tapi bukannya menjawab pertanyaan ku bunda justru membentakku dan berkata “Tahu apa kamu soal pekerjaan, tugas kamu itu hanya belajar supaya bisa menjadi orang sukses dan …” sebelum bunda melanjutkan perkataannya aku langsung menjawab kata – kata bunda “ tapi salsa ingin tau apa pekerjaan bunda sebenarnyaa , kenapa bunda selalu pergi pagi dan pulang larut malam ? jawab bunda , bunda bekerja apa ?” …
“Salsa jaga mulut kamu, untuk apa kamu mempertanyakan pekerjaan bunda ? bunda mau bekerja apa itu tidak penting untuk kamu, kalau kamu menanyakan hal ini lagi maka bunda tak akan segan – segan untuk memukul kamu”. Mendengar ucapan bunda aku langsung terdiam dan menangis , dan saat itu juga bunda langsung pergi meninggalkan ku yang masih menangis diruang tamu.
“Ya Tuhan apa yang terjadi kepada bunda ? kenapa bunda jadi berubah ? kenapa bunda tega berkata seperti itu kepadaku?” air mataku terus mengalir dan belum sempat aku menghapus air mataku arya menghampiriku dan langsung memelukku erat.
“Kakak arya takut, arya takut melihat bunda seperti tadi, bunda jahat !! arya takut kalau bunda akan memukul kakak dan arya , arya takut ka”. Mendengar perkataan itu hatiku menjadi semakin sakit dan sesak, tak tega rasanya aku melihat arya hidup dalam ketakutan seperti ini, dengan sekuat tenaga aku mencoba menahan air mataku dan memeluk tubuh adikku. “Arya, bunda itu tidak jahat sayang, mungkin bunda lagi banyak kerjaan makanya bunda marah sama kakak, yaudah sekarang kita berangkat kesekolah ya biar ga telat”, tanpa membahas hal itu lagi kami pun bergegas untuk berangkat kesekolah.
*******
Malam ini tidak seperti biasanya, aku melihat bunda sudah ada dirumah dan sedang menidurkan arya. Setelah arya tertidur bunda menghampiriku yang sedang duduk diruang tamu sambil memandangi foto keluarga yang dulu pernah membuat aku hidup bahagia.
“Salsa, maafkan bunda karena tadi pagi bunda telah memarahi kamu, bunda tidak ada maksud untuk berbicara kasar kepadamu nak, salsa mau kan memaafkan bunda ??”
“ga bunda, salsa yang salah tidak seharusnya salsa menanyakan hal itu sama bunda, tapi salsa hanya ingin tau bunda, pekerjaan apa yang sebenarnya bunda kerjakan?? Salsa malu bunda semua tetangga membicarakan tentang pekerjaan bunda yang pulang sampai larut malam, terlebih lagi salsa malu karena temen – teman sekolah salsa mengatakan bahwa bunda bekerja sebagai pelacur ….”
Sebelum aku melanjutkan kata – kata ku tamparan keras telah mengampiri wajahku “dasar anak tidak tau diri, bunda kerja banting tulang hanya untuk membahagiakan kamu dengan arya, apa itu semua belum cukup buat kamu ?? mau bunda bekerja apa itu tidak penting untuk kamu ketahui, bunda tidak peduli mau orang bilang apa tentang bunda, yang penting bunda bisa membuat kamu dan arya bahagia”.
“Bunda kebahagian apa yang bunda maksud?? Salsa tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah ayah sudah tidak ada, bahkan sekarang bunda tega menampar salsa, bunda jahat, salsa benci sama bunda, salsa lebih baik ikut ayah ke surga, salsa benci bunda”, mendengar aku berbicara seperti itu bunda langsung mengambil bingkai foto yang dari tadi aku peluk, tanpa memikirkan perasaanku bunda langsung membanting foto itu didepan hadapanku.
“kalau kamu ingin ikut sama ayah kamu, sana kamu pergi !! bunda menyesal telah melahirkan anak pembangkang seperti kamu !!”, setelah mengatakan hal itu bunda langsung pergi keluar rumah, sementara aku masih terpaku mendengar apa yang barusan bunda ucapkan kepadaku “Ya Tuhan, kenapa bunda jadi seperti ini?? Ayah, salsa rindu ayah, salsa mohon sadarkan kembali bunda, salsa tidak ingin kehilangan bunda seperti salsa kehilangan ayah”.
Sebelum sempat aku merapikan pecahan kaca foto itu, aku langsung bergegas pergi keluar rumah dan berlari sekuat mungkin agar aku dapat menemukan bunda disana, belum lama aku berlari aku melihat bunda sedang dijemput oleh seorang lelaki yang menaiki mobil mewah. Melihat bunda pergi dengan mobil itu aku langsung mengikuti bunda dengan menyewa tukang ojek yang kebetulan sedang lewat. Setelah berjalan cukup jauh, aku melihat mobil yang dinaiki bunda berhenti dan saat itu juga bunda langsung turun dengan dirangkul oleh lelaki itu, Tanpa pikir panjang aku langsung turun dari motor dan mengikuti bunda dari belakang. “Ya Tuhan tempat apa ini ?? kenapa bunda ada ditempat seperti ini?” dengan rasa penasaran aku mencoba untuk ikut masuk kedalam, tapi tiba – tiba …
“Dik, sedang apa kamu ada disini?”, Tanya seorang penjaga ditempat itu.
“anuu pakk,,, hmmm saya ,, saya sedang mencari bunda saya, tadi saya melihat bunda masuk kedalam, saya ingin bertemu dengan bunda…” mendengar ucapan ku lelaki itu menarik tanganku dan membawaku menjauh dari tempat itu “Maaf dik ini bukan tempat buat anak kecil seperti kamu, ini adalah diskotik jadi lebih baik kamu pulang sekarang juga”
“tidak salsa tidak mau pulang,, salsa ingin bertemu bunda,, bundaaaa…. Bundaa keluarr ini salsa bundaa”, karena tak ingin ada keributan penjaga itu pun memanggil temannya dan mencoba menarikku keluar dari tempat itu, dengan sekuat tenaga aku mencoba memberontak dan mencoba lari dari cengkraman mereka. Akhirnya aku pun berhasil lepas dari pegangan mereka, dengan cepat aku langsung lari kedalam diskotik itu dan aku langsung mencari dimana tempat bunda berada sampai akhirnya aku menemukan bunda dan…
Seketika langkahku berhenti ketika melihat bunda sedang bersama kerumunan laki – laki yang tak pernah aku kenal sebelumnya, “BUNDA !!” teriaku dengan kerasny a hingga sekarang semua tatapan orang tertuju kepadaku, mendengar teriakan ku bunda baru sadar bahwa ternyata aku telah mengetahui apa pekerjaan bunda selama ini.
Aku berlari menuju keluar diskotik, aku kecewa dengan bunda, aku kecewa dengan apa yang telah bunda lakukan, apa ini yang selama ini bunda bilang kebahagiaan?? Ini bukan kebahagiaan bunda melainkan ini adalah kekecewaan yang akan aku terima sampai kapanpun. Bunda yang telah menyadari kehadiran ku sana cepat – cepat mengambil tasnya dan berlari menghampiriku.
Aku berlari sekuat tenaga entah kemana arah yang akan membawa ku, aku tak peduli yang aku ingin hanya secepatnya pergi dari sini, dan sementara bunda terus mengejarku..
“Salsa,, tunggu nak ,, dengerin bunda dulu salsa”, aku tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh bunda, aku terus berlari kejalan raya, dan tiba – tiba tanpa aku sadari ….
“tinn………..tiinntiinnnnnn……tinnnnnnn……..” Bruukkk sebuah mobil truk menghatam tubuhku,, aku merasakan sakit, tubuhku ngilu, rasa dingin yang aku rasakan,dan darah yang terus mengalir ketubuhku.
“SALSAAAA……….” Teriakan bunda masih dapat aku dengar, nafas ku sesak sulit rasanya aku bernafas, aku melihat bunda berlari menghampiriku, bunda merangkulku “maafin bunda nak,, bunda mohon salsa harus kuat,, bunda akan bawa salsa kerumah sakit salsa harus kuat ya nak”
“Bunda,, salsa udah ga kuat nafas salsa sesak, salsa ga bisa nafas bunda,, salsa mau dipeluk bunda, salsa kangen bunda..” mendengar perkataan ku air mata bunda terus mengalir, mungkin beribu penyesalan yang saat ini bunda rasakan.
******
Saat diperjalanan menuju rumah sakit, bunda terus memeluku dengan erat sehingga aku masih bisa merasakan kehangatan itu.
“Dokter tolong anak saya dok,, tolong lakukan apapun untuk menolong anak saya”
Bunda menunggu didepan ruang dimana aku sedang dirawat, bunda terus menangis dan terus berdoa agar dia masih diberikan kesempatan untuk dapat bertemu denganku. Dokter langsung keluar dari dalam ruangan dan meminta bunda untuk segera masuk kedalam menemuiku.
“Salsa, maafin bunda nak, maaf bunda sudah ngecewain salsa, bunda ngelakuin ini karena bunda sayang sama salsa dan arya, bunda ingin salsa dan arya bahagia nak”, dengan sekuat tenaga aku mencoba untuk berkata kepada bunda
“Bunda kebahagiaan apa yang bunda inginkan ?? jika yang bunda maksud adalah hidup mewah, maka salsa akan lebih memilih untuk hidup miskin asal bunda tidak melakukan pekerjaan kotor itu”
“iiah nak bunda salah,, bunda melakukan ini karena bunda terpaksa, hutang ayah mu semakin banyak salsa dan kalau bunda tidak dapat membayar hutang itu maka para renternir itu akan mengambil kamu dari bunda, maafkan bunda salsa” mendengar penjelasan bunda aku baru menyadari betapa bunda sangat menyayangiku, ya rabb tapi mengapa harus dengan cara seperti ini ??
“Bunda salsa tidak marah sama bunda, salsa susah memaafkan bunda, salsa hanya ingin bunda kembali seperti dulu lagi, bunda harus janji bunda tidak akan kembali bekerja seperti itu”
Bunda langsung memeluku dan berjanji kepada ku bahwa bunda akan berubah seperti dulu lagi, tapi tiba – tiba aku merasakan sesak didadakan aku tidak bisa bernafas, badan ku kejang. Bunda yang melihatku seperti itu segera memanggil dokter.
“Bunda, salsa sayang bunda, salsa mau dipeluk bunda, salsa mohon jaga arya bunda, karena sekarang salsa ingin pergi bersama ayah” mendengar ucapanku tangisan bunda menjadi pecah seketika “salsa ga boleh ngmong seperti itu nak, bunda juga sayang salsa..salsa harus….” Sebelum sempat bunda melanjutkan kalimatnya, tttttttiiiiiiiitttttttttttttt…….suara detak jantung ku telah berhenti, bunda terus memeluku dan menangisi akan kepergianku.
_________________
Setelah seminggu kepergianku, hari itu tepat tanggal 12 desember dan saat bunda sedang duduk melamun dikamar, arya menghampiri bunda sambil memberikan kotak kecil. “Bunda ini untuk bunda dari ka salsa”
Bunda membuka kotak surat itu yang didalamnya sudah ada rajutan syal yang telah aku rajut sebagai hadiah untuk bunda dihari ibu ini. Dikotak itu bunda juga menemukan sepucuk surat yang bertuliskan :
Dear bunda,
Bunda sayang, salsa seneng banget karena Allah telah melahirkan salsa dari rahim seorang ibu seperti bunda, salsa bahagian karena salsa punya bunda.
Tapi semenjak kepergian ayah, bunda jadi berubah, bunda beda bahkan bunda bukanlah sosok bunda yang salsa kenal dulu, bunda selalu sibuk kerja hingga larut malam, walau salsa sendiri tidak tau apa sebenarnya pekerjaan bunda, bunda jadi suka marah sama salsa dan arya dan bahka waktu itu bunda menampar salsa.
Rasanya sakit bunda, saat salsa tahu bahwa bunda sudah berubah, tapi salsa yakin bahwa bunda masih tetap sayang sama salsa dan arya, dan bunda ini salsa rajutkan sebuah syal buat bunda semoga bunda suka ya, mungkin ini kado terakhir yang bisa salsa berikan dihari ibu ini untuk bunda, bunda adalah segalanya untuk salsa, bunda malaikat salsa.
Udah dulu ya bunda, salsa capek rasanya salsa ingin ikut ayah aja biar bunda ga usah repot ngrusin salsa lagi, salsa sayang bunda selamnya.
I LOVE YOU BUNDA ……
*******
Seketika arya memeluk bundanya dari belakang, “Bunda jangan sedih lagi ya, bunda kan masih punya arya, sekarang kakak salsa udah tenang sama ayah disana, arya sayang bunda, bunda ga maukan hal yang sama juga terjadi sama arya ? bunda janji kan tidak akan mengulangi hal itu lagi ? “
Bunda pun langsung memeluk arya dengan erat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar